MAROS, TEKAPE.co – Kerusakan parah terjadi pada salah satu ruang kelas di SMP Negeri 10 Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan.
Foto yang diterima menunjukkan plafon ruang kelas ambruk hingga hampir menyentuh lantai, sementara potongan rangka kayu berserakan di atas meja belajar.
Ruangan itu kini tak dapat dipakai untuk kegiatan belajar mengajar.
BACA JUGA: Setelah Diberi Rehabilitasi Presiden, Dua Guru Lutra Akan Temui Gubernur Sulsel
Sekretaris Dinas Pendidikan Maros, Zainuddin mengatakan, kerusakan tersebut sudah terjadi sejak Oktober 2025.
“Sejak bulan 10, cuma belum bisa dikerja karena anggarannya belum bisa digerakkan,” ujarnya, Minggu (16/11/2025).
Ia menjelaskan ruang yang rusak merupakan bangunan lama yang memang sudah tidak digunakan dalam proses belajar harian.
BACA JUGA: Tragedi Malino: Ibu Menyusul Suami dan Anak, Satu Keluarga Lenyap dalam Duka
“Kelas tua. Ada dua kelas yang tidak terpakai. Satu plafonnya jatuh, satunya lagi sengaja diturunkan karena mau dikerja keduanya,” katanya.
Dua ruang kelas itu telah masuk daftar rehabilitasi dalam APBD Perubahan 2025 dengan anggaran Rp160 juta.
“Kalau lancar, minggu depan sudah mulai perbaikannya,” ujar Zainuddin.
Sebelumnya, Wakil Bupati Maros Muetazim Mansyur menyinggung kondisi fiskal daerah.
Dalam rancangan APBD Perubahan 2025, pendapatan daerah diproyeksikan sebesar Rp1,613 triliun, turun sekitar Rp42 miliar dari target awal.
Penurunan itu dipicu berkurangnya proyeksi pendapatan transfer sebesar Rp65,14 miliar.
Meski begitu, Muetazim menegaskan sektor pendidikan tetap menjadi prioritas.
“Dinas Kesehatan dan Pendidikan itu vertikal langsung dari Asta Cita Presiden, jadi kita harus jaga,” ujarnya.
Ia berharap rehabilitasi ruang kelas di SMPN 10 Bantimurung dapat berjalan sesuai jadwal. (Rid)
