BELANEGARANEWS.ID, KAMPAR – Dugaan praktik ilegal dalam penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kembali mencuat. SPBU 14.284.684 yang berlokasi di Ganting, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, terciduk tengah melayani mafia BBM subsidi secara terang-terangan. Kejadian ini terungkap saat tim media yang tengah mengantre untuk mengisi bahan bakar menyaksikan langsung aktivitas mencurigakan di pompa solar subsidi.
Seorang petugas SPBU terlihat sedang mengisi solar subsidi ke dalam mobil lansiran jenis Kijang berwarna abu-abu yang di dalamnya terdapat banyak jeriken. Selain itu, terdapat pula sebuah unit kendaraan cold diesel yang sudah dimodifikasi tangki minyaknya agar mampu menampung lebih banyak bahan bakar.
Operator SPBU Panik Saat Keberadaan Wartawan Diketahui
Saat menyadari kehadiran wartawan di lokasi, operator pompa solar subsidi tampak panik. Ia langsung meminta pengemudi mobil Kijang yang membawa jeriken berisi solar subsidi untuk segera meninggalkan SPBU tanpa membayar sepeser pun. “Ongah, ongah! Pai lah dulu ongah,” ujar operator kepada pengemudi tersebut. Tanpa basa-basi, pria yang disebut “Ongah” itu pun bergegas pergi meninggalkan SPBU.
Upaya konfirmasi pun dilakukan oleh tim media kepada seseorang yang disebut sebagai “kepercayaan SPBU” bernama Pak Reben. Namun, saat dicari di dalam kantor, yang bersangkutan tidak ditemukan. Ketika dihubungi melalui WhatsApp, Pak Reben justru memberikan respons menantang.
“Kalau benar SPBU saya bermain, tunjuk mana orangnya, siapa-siapa saja, biar saya pecat!” katanya melalui pesan singkat. Namun, sebelum tim media memberikan tanggapan, panggilan WhatsApp tersebut tiba-tiba dimatikan olehnya.
Beberapa saat kemudian, Pak Reben terlihat menghubungi petugas keamanan SPBU. Keadaan di SPBU mendadak menjadi panik, di mana para petugas dan operator pompa terlihat sibuk mencari keberadaan wartawan yang sedang melakukan investigasi.
Selanjutnya…… SPBU 14.284.684 Diduga Langgar Aturan Pertamina…
Eksplorasi konten lain dari Bela Negara News
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Komentar